DIALOG WARGA

Dalam rangka upaya pencegahan tindak kekerasan terhadap perempuan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bima melakukan Kegiatan Dialog Warga yang diselenggarakan di 3 (tiga) Kelurahan yaitu Kelurahan Melayu, Kelurahan Penaraga dan Kelurahan Penanae.

Dialog Warga adalah suatu metode pemberdayaan yang kegiatannya untuk meningkatkan kesadaran masyarakat yang menitikberatkan pada kapasitas dan kebutuhan komunitas.

Kegiatan Dialog Warga di Kelurahan Melayu di laksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu dari Hari Kamis-Jum'at tanggal 31 Oktober - 01 November bertempat di Aula Kantor Kelurahan Melayu dan Rabu Tanggal 06 November 2019 bertempat di Aula SMKN 3 Kota Bima. Adapun Narasumber dari Kegiatan Dialog Warga yaitu Ibu Rizikiah Mardiati, S.Tp dan Ibu Nurnazmi, S.Pd, M.Si serta yang dihadiri oleh 30 (tiga puluh) peserta yang terdiri dari 10 orang Tokoh masyarakat/agama, 10 orang Tokoh Perempuan dan 10 orang Tokoh Remaja. 

Kegiatan Dialog Warga di Kelurahan Penaraga di laksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu dari Hari Sabtu-Minggu tanggal 02 November - 03 November bertempat di Aula Kantor Kelurahan Penaraga dan Kamis Tanggal 07 November 2019 bertempat di Aula SMKN 3 Kota Bima. Adapun Narasumber dari Kegiatan Dialog Warga yaitu Ibu Rizikiah Mardiati, S.Tp dan Ibu Nurnazmi, S.Pd, M.Si serta yang dihadiri oleh 30 (tiga puluh) peserta yang terdiri dari 10 orang Tokoh masyarakat/agama, 10 orang Tokoh Perempuan dan 10 orang Tokoh Remaja. 

Kegiatan Dialog Warga di Kelurahan Penanae di laksanakan selama 3 (tiga) hari yaitu dari Hari Senin-Selasa tanggal 04 November - 05 November bertempat di Aula Kantor Kelurahan Penanae dan Jum'at Tanggal 08 November 2019 bertempat di Aula SMKN 3 Kota Bima. Adapun Narasumber dari Kegiatan Dialog Warga yaitu Ibu Rizikiah Mardiati, S.Tp dan Ibu Nurnazmi, S.Pd, M.Si serta yang dihadiri oleh 30 (tiga puluh) peserta yang terdiri dari 10 orang Tokoh masyarakat/agama, 10 orang Tokoh Perempuan dan 10 orang Tokoh Remaja. 

Melalui Dialog Warga masyarakat dapat membangun komitmen diantara mereka sendiri tentang pentingnya kesetaraan gender dalam kehidupan sehari-hari dan cara mencapainya dengan sumber daya yang tersedia diantara lokal (Kelurahan).

Melalui kegiatan Dialog Warga, Pemerintah selaku pelayan publik (public servant) dapat memfasilitasi dan membina masyarakat dalam mengidentifikasi kekuatan, kelemahan dan kapasitas mereka sehingga mampu mengembangkan agenda perubahan mereka sendiri. 

Adapun tujuan dari Kegiatan Dialog Warga itu sendiri adalah :

1.    Meningkatkan pemahaman dan pengetahuan serta kesadaran para peserta tentang Kegiatan Dialog Warga yang membahas masalah perlindungan perempuan terhadap tindak kekerasan dan Pendewasaan Usia Pernikahan.

2.    Tersusunnya peraturan/kesepakatan kelurahan yang akan mengatur tentang usia perkawinan yang disertai sangsi-sangsi didalamnya.