DP3A KOTA BIMA TERUS GENCARKAN SOSIALISASI PENCEGAHAN KEKERASAN TERHADAP PEREMPUAN DAN ANAK
Sebagai Upaya meminimalisir terjadinya tindak kekerasan terhadap perempuan dan anak di Kota Bima, DP3A Kota Bima melalui UPTD PPA kembali menggencarkan Sosialisasi dan Penyampaian Informasi melalui Pamflet. Pamflet yang berisi Informasi Edukasi kepada Masyarakat tentang Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak tersebut dibagikan ke 5 Kecamatan di Kota Bima, yaitu Kecamatan Raba, Kec. Rasanae Barat, Kecamatan Mpunda, Kec. Asakota dan Kecamatan Rasanae Timur.
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Kota Bima Syahruddin SH,MM menyatakan bahwa hal ini merupakan bagian dari Sosialisasi Pemerintah kepada Masyarakat untuk penyampaian informasi yang penting terkait kekerasan terhadap perempuan dan anak.
" Berbagai Upaya terus kami lakukan, antara lain pembagian Pamflet seperti ini dan juga Sosialisasi Tatap Muka yang kerap diadakan melalui Kegiatan Pertemuan Lintas Sektor, dimana diundang berbagai pihak antara lain Lurah-lurah, Satgas PPA, PATBM serta Pengurus Rumah Aspirasi. Dihadirkan pula para Narasumber yang berkompeten. Ungkapnya. Selain itu Syahruddin SH, MM menambahkan selama 2 tahun kepemimpinannya di DP3A Kota Bima telah banyak melakukan Upaya-upaya Pencegahan Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak serta Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Selain pembagian Pamflet, Standing Banner dan Pertemuan-pertemuan Lintas Sektor, DP3A Kota Bima juga melaksanakan Pelatihan-Pelatihan Manajemen Kasus, sehingga diharapkan Masyarakat lebih paham bagaimana penanganan serta Alur Laporan jika terjadi kasus terhadap perempuan maupun anak.
"Di Tahun 2023 ini Kasus Persetubuhan dan Pencabulan Anak meningkat cukup signifikan, untuk itu sangat penting bagi para Orang Tua maupun Keluarga untuk menjaga dan lebih memperhatikan waktu di luar jam sekolah anak-anaknya. Selain itu tolong agar lebih Tegas serta Selektif dalam hal penggunaan Handphone (HP) karena banyak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan berawal dari HP yg tidak terkontrol, tegasnya.
Upaya Pencegahan dan penyebaran informasi juga telah dilakukan di Sekolah-Sekolah. Harapannya juga agar Tenaga Pendidik menjadi garda terdepan untuk penyampaian informasi tentang Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak pada siswa-siswi nya, ujarnya.